Sunday, July 31, 2011

Penyetaraan Reaksi Redoks dan Sel Volta

Posted by GAMERSSSS at 5:57 PM 0 comments

Oleh Andy Adom
Reaksi Redoks adalah reaksi yang didalamnya terjadi perpindahan elektron secara berurutan dari satu spesies kimia ke spesies kimia lainnya, yang sesungguhnya terdiri atas dua reaksi yang berbeda, yaitu oksidasi (kehilangan elektron) dan reduksi (memperoleh elektron). Reaksi ini merupakan pasangan, sebab elektron yang hilang pada reaksi oksidasi sama dengan elektron yang diperoleh pada reaksi reduksi. Masing-masing reaksi (oksidasi dan reduksi) disebut reaksi paruh (setengah reaksi), sebab diperlukan duasetengah reaksi ini untuk membentuk sebuah reaksi  dan reaksi keseluruhannya disebut reaksi redoks.
Oksidasi adalah reaksi dimana suatu senyawa kimia kehilangan elektron selama perubahan dari reaktan menjadi produk. Sebagai contoh, ketika logam Kalium bereaksi dengan gas Klorin membentuk garam Kalium Klorida (KCl), logam Kalium kehilangan satu elektron yang kemudian akan digunakan oleh klorin. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :
K  —–>    K+ + e-
Ketika Kalium kehilangan elektron, para kimiawan mengatakan bahwa logam Kalium itu telah teroksidasi menjadi kation Kalium.
Reduksi sering dilihat sebagai proses memperoleh elektron. Sebagai contoh, pada proses penyepuhan perak pada perabot rumah tangga, kation perak direduksi menjadi logam perak dengan cara memperoleh elektron. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :
Ag+ + e- ——>   Ag
Ketika mendapatkan elektron, para kimiawan mengatakan bahwa kation perak telah tereduksi menjadi logam perak.
Baik oksidasi maupun reduksi tidak dapat terjadi sendiri, harus keduanya. Ketika elektron tersebut hilang, sesuatu harus mendapatkannya.  Sebagai contoh, reaksi yang terjadi antara logam seng dengan larutan tembaga (II) sulfat dapat dinyatakan dalam persamaan reaksi berikut :
Zn(s) + CuSO4(aq) ——>  ZnSO4(aq) + Cu(s)
Zn(s) + Cu2+(aq) ——>  Zn2+(aq) + Cu(s) (persamaan ion bersih)
Logam seng kehilangan dua elektron, sedangkan kation tembaga (II) mendapatkan dua elektron yang sama. Logam seng teroksidasi. Tetapi, tanpa adanya kation tembaga (II), tidak akan terjadi suatu apa pun. Kation tembaga (II) disebut zat pengoksidasi (oksidator). Oksidator menerima elektron yang berasal dari spesies kimia yang telah teroksidasi.
Sementara kation tembaga (II) tereduksi karena mendapatkan elektron. Spesies yang memberikan elektron disebut zat pereduksi (reduktor). Dalam hal ini, reduktornya adalah logam seng. Dengan demikian, oksidator adalah spesies yang tereduksi danreduktor adalah spesies yang teroksidasi. Baik oksidatormaupun reduktor berada di ruas kiri (reaktan) persamaan redoks.
Elektrokimia adalah salah satu dari cabang ilmu kimia yang mengkaji tentang perubahan bentuk energi listrik menjadi energi kimia dan sebaliknya. Proses elektrokimia melibatkan reaksi redoks. Proses transfer elektron akan menghasilkan sejumlah energi listrik. Aplikasi elektrokimia dapat diterapkan dalam dua jenis sel, yaitu sel volta dan sel elektrolisis. Sebelum membahas kedua jenis sel tersebut, kita terlebih dahulu akan mempelajari metode penyetaraan reaksi redoks.
Persamaan reaksi redoks biasanya sangat kompleks, sehingga metode penyeteraan reaksi kimia biasa tidak dapat diterapkan dengan baik. Dengan demikian, para kimiawan mengembangkan dua metode untuk menyetarakan persamaan redoks. Salah satu metode disebut metode perubahan bilangan oksidasi (PBO), yang berdasarkan pada perubahan bilangan oksidasi yang terjadi selama reaksi. Metode lain, disebut metode setengah reaksi (metode ion-elektron). Metode ini melibatkan dua buah reaksi paruh, yang kemudian digabungkan menjadi reaksi redoks keseluruhan.
Berikut ini penjelasan sekilas tentang metode setengah reaksi :persamaan redoks yang belum setara diubah menjadi persamaan ion dan kemudian dipecah menjadi dua reaksi paruh, yaitu reaksi oksidasi dan reaksi reduksi; setiap reaksi paruh ini disetarakan dengan terpisah dan kemudian digabungkan untuk menghasilkan ion yang telah disetarakan; akhirnya, ion-ion pengamat kembali dimasukkan ke persamaan ion yang telah disetarakan, mengubah reaksi menjadi bentuk molekulnya.
Sebagai contoh, saya akan menjelaskan langkah-langkah untuk menyetarakan persamaan redoks berikut :
Fe2+(aq) + Cr2O72-(aq) ——>  Fe3+(aq) + Cr3+(aq)
1. Menuliskan persamaan reaksi keseluruhan
Fe2+ +  Cr2O72- ——>  Fe3+ +  Cr3+
2. Membagi reaksi menjadi dua reaksi paruh
Fe2+ ——>  Fe3+
Cr2O72- ——>  Cr3+
3. Menyetarakan jenis atom dan jumlah atom dan muatan pada masing-masing setengah reaksi; dalam suasana asam, tambahkan H2O untuk menyetarakan atom O dan H+ untuk menyetarakan atom H
Fe2+ ——>  Fe3+ + e-
6 e- + 14 H+ + Cr2O72- ——>  2 Cr3+ +  7 H2O
4. Menjumlahkan kedua setengah reaksi; elektron pada kedua sisi harus saling meniadakan; jika oksidasi dan reduksi memiliki jumlah elektron yang berbeda, maka harus disamakan terlebih dahulu
6 Fe2+ ——>  6 Fe3+ + 6 e- ……………… (1)
6 e- + 14 H+ + Cr2O72- ——>  2 Cr3+ +  7 H2O ……………… (2)
6 Fe2+ +  14 H+ + Cr2O72- ——>  6 Fe3+ + 2 Cr3+ +  7 H2O ………………… [(1) + (2)]
5. Mengecek kembali dan yakin bahwa kedua ruas memiliki jenis atom dan jumlah atom yang sama, serta memiliki muatan yang sama pada kedua ruas persamaan reaksi
Untuk reaksi yang berlangsung dalam suasana basa, tambahkan ion OH- dalam jumlah yang sama dengan ion H+ pada masing-masing ruas untuk menghilangkan ion H+. Persamaan reaksi tersebut  berubah menjadi sebagai berikut :
6 Fe2+ +  14 H+ + 14 OH- + Cr2O72- ——>  6 Fe3+ + 2 Cr3+ +  7 H2O + 14 OH-
6 Fe2+  14 H2O + Cr2O72- ——>  6 Fe3+ + 2 Cr3+ +  7 H2O + 14 OH-
6 Fe2+  7 H2+ Cr2O72- ——>  6 Fe3+ + 2 Cr3+ + 14 OH-
Berikut ini adalah contoh lain penyelesaian penyetaraan persamaan reaksi redoks :
Cu(s) + HNO3(aq) ——>  Cu(NO3)2(aq) + NO(g) + H2O(l)
1. Mengubah reaksi redoks yang belum disetarakan menjadi bentuk ion
Cu +  H+ +  NO3- ——>  Cu2+ +  2 NO3- +  NO  +  H2O
2. Menentukan bilangan oksidasi dan menuliskan dua setengah reaksi (oksidasi dan reduksi) yang menunjukkan spesies kimia yang telah mengalami perubahan bilangan oksidasi
Cu  ——>   Cu2+
NO3- ——>  NO
3. Menyetarakan semua atom, dengan pengecualian untuk oksigen dan hidrogen
Cu  ——>   Cu2+
NO3- ——>  NO
4. Menyetarakan atom oksigen dengan menambahkan H2O pada ruas yang kekurangan oksigen
Cu  ——>  Cu2+
NO3- ——>  NO + 2 H2O
5. Menyetarakan atom hidrogen dengan menambahkan H+ pada ruas yang kekurangan hidrogen
Cu ——>  Cu2+
4 H+ + NO3- ——>  NO + 2 H2O
6. Menyetarakan muatan ion pada setiap ruas setengah reaksidengan menambahkan elektron
Cu  ——>  Cu2+ + 2 e-
3 e- + 4 H+ + NO3- ——>  NO + 2 H2O
7. Menyetarakan kehilangan elektron dengan perolehan elektron antara kedua setengah reaksi
3 Cu  ——> 3 Cu2+ + 6 e-
6 e- + 8 H+ + 2 NO3- ——>  2 NO  +  4 H2O
8. Menggabungkan kedua reaksi paruh tersebut dan menghilangkan spesi yang sama di kedua sisi; elektron selalu harus dihilangkan (jumlah elektron di kedua sisi harus sama)
3 Cu   ——>  3 Cu2+ + 6 e- …………………….. (1)
6 e- + 8 H+ + 2 NO3 ——>   2 NO  +  4 H2O  …………………….. (2)
3 Cu  +  8 H+ +  2 NO3- ——>  3 Cu2+ +  2 NO  +  4 H2O  …………………………….. [(1) + (2)]
9. Mengubah persamaan reaksi kembali ke bentuk molekulnya dengan menambahkan ion pengamat
3 Cu +  8 H+ +  2 NO3- + 6 NO3- ——>  3 Cu2+ +  2 NO  +  4 H2O  + 6 NO3-
3 Cu +  8 HNO3 ——>  3 Cu(NO3)2 +  2 NO  +  4 H2O
10. Memeriksa kembali untuk meyakinkan bahwa semua atomnya telah setara, semua muatannya telah setara, dan semua koefisiennya ada dalam bentuk bilangan bulat terkecil
Metode lain yang digunakan dalam menyetarakan persamaan reaksi redoks adalah metode perubahan bilangan oksidasi (PBO). Saya akan menjelaskan langkah-langkah penyetaraan reaksi redoks dengan metode PBO melalu contoh berikut :
MnO4-(aq) + C2O42-(aq) ——>  Mn2+(aq) + CO2(g)
1. Menentukan bilangan oksidasi masing-masing unsur
MnO4-  C2O42——> Mn2+  CO2
+7 -2      +3 -2            +2 +4 -2
2. Menentukan unsur yang mengalami perubahan bilangan oksidasi serta besarnya perubahan bilangan oksidasi
Mn mengalami perubahan bilangan oksidasi dari +7 menjadi +2; besarnya perubahan bilangan oksidasi (Δ) sebesar 5
C mengalami perubahan bilangan oksidasi dari +3 menjadi +4; besarnya perubahan bilangan okisdasi (Δ) sebesar 1
3. Mengalikan perubahan bilangan oksidasi (Δ) dengan jumlah atom yang mengalami perubahan bilangan oksidasi
Mn : Δ = 5 x 1 = 5
C     : Δ = 1 x 2 = 2
4. Menyamakan jumlah atom yang mengalami perubahan bilangan oksidasi pada masing-masing ruas
MnO4- +  C2O42- ——>  Mn2+  CO2
5. Menyamakan perubahan bilangan oksidasi (Δ); bilangan pengali dijadikan sebagai koefisien reaksi baru
Mn dikalikan 2 dan C dikalikan 5, sehingga Δ kedua unsur sama, yaitu sebesar 10
MnO4-  C2O42- ——>  2 Mn2+ + 10 CO2
6. Dalam tahap ini, reaksi hampir selesai disetarakan; selanjutnya atom O dapat disetarakan dengan menambahkan H2O pada ruas yang kekurangan atom O; sementara untuk menyetarakan atom H, gunakan H+
16 H+ 2 MnO4-  C2O42- ——>  2 Mn2+  10 CO2  8 H2O
7. Memeriksa kembali untuk meyakinkan bahwa semua atomnya telah setara, semua muatannya telah setara, dan semua koefisiennya ada dalam bentuk bilangan bulat terkecil
Untuk reaksi yang berlangsung dalam suasana basa, tambahkan ion OH- dalam jumlah yang sama dengan ion H+ pada masing-masing ruas untuk menghilangkan ion H+. Persamaan reaksi tersebut  berubah menjadi sebagai berikut :
16 OH- + 16 H+ +  2 MnO4- +  5 C2O42- ——>  2 Mn2+ +  10 CO2+  8 H2O + 16 OH-
16 H2+  2 MnO4- +  5 C2O42- ——>  2 Mn2+ +  10 CO2 +  8 H2O + 16 OH-
8 H2O +  2 MnO4- +  5 C2O42- ——>  2 Mn2+ +  10 CO2 +  16 OH-
Selanjutnya, saya akan kembali memberikan sebuah contoh penyelesaian persamaan reaksi redoks dengan metode PBO :
MnO(s) + PbO2(s) + HNO3(aq) ——>  HMnO4(aq) + Pb(NO3)2(aq) + H2O(l)
1. Mengubah reaksi redoks yang belum disetarakan menjadi bentuk ion
MnO  + PbO2 + H+ + NO3 ——>  H+ + MnO4- + Pb2+ + 2 NO3- + H2O
2. Menentukan bilangan oksidasi masing-masing unsur
MnO  + PbO2 + H+ + NO3 ——>  H+ + MnO4- + Pb2+ + 2 NO3- + H2O
+2 -2   +4 -2  + 1    +5  -2         +1     +7 -2       +2 +5  -2     +1  -2
3. Menuliskan kembali semua unsur yang mengalami perubahan bilangan oksidasi; ion pengamat tidak disertakan
MnO  +  PbO2 ——>  MnO4- +  Pb2+
+2 -2     +4 -2         +7 -2       +2
4. Menentukan unsur yang mengalami perubahan bilangan oksidasi serta besarnya perubahan bilangan oksidasi
Mn mengalami perubahan bilangan oksidasi dari +2 menjadi +7; besarnya perubahan bilangan oksidasi (Δ) sebesar 5
Pb mengalami perubahan bilangan oksidasi dari +4 menjadi +2; besarnya perubahan bilangan okisdasi (Δ) sebesar 2
5. Mengalikan perubahan bilangan oksidasi (Δ) dengan jumlah atom yang mengalami perubahan bilangan oksidasi
Mn : Δ = 5 x 1 = 5
Pb   : Δ = 2 x 1 = 2
6. Menyamakan jumlah atom yang mengalami perubahan bilangan oksidasi pada masing-masing ruas
MnO  +  PbO2 ——>  MnO4- +  Pb2+
7. Menyamakan perubahan bilangan oksidasi (Δ); bilangan pengali dijadikan sebagai koefisien reaksi baru
Mn dikalikan 2 dan Pb dikalikan 5, sehingga Δ kedua unsur sama, yaitu sebesar 10
MnO  +  PbO2 ——>  MnO4- +  Pb2+
8. Dalam tahap ini, reaksi hampir selesai disetarakan; selanjutnya atom O dapat disetarakan dengan menambahkan H2O pada ruas yang kekurangan atom O; sementara untuk menyetarakan atom H, gunakan H+
8 H MnO  +  PbO2 ——>  MnO4- +  Pb2+  4 H2O
9. Mengubah persamaan reaksi kembali ke be ntuk molekulnya dengan menambahkan ion pengamat
10 NO3 2 H+  8 H+ +  2 MnO  +  5 PbO2 ——>  2 MnO4- +  5 Pb2+ +  4 H2O  +  2 H 10 NO3-
2 MnO  +  5 PbO2  10 HNO——>  2 HMnO4  5 Pb(NO3)2 +  4 H2O
10. Memeriksa kembali untuk meyakinkan bahwa semua atomnya telah setara, semua muatannya telah setara, dan semua koefisiennya ada dalam bentuk bilangan bulat terkecil
Pada pembahasan sebelumnya, kita telah mengetahui bahwa saat sepotong logam seng dicelupkan ke dalam larutan tembaga (II) sulfat, akan terjadi reaksi redoks. Logam seng akan teroksidasi menjadi ion Zn2+, sementara ion Cu2+ akan tereduksi menjadi logam tembaga yang menutupi permukaan logam seng. Persamaan untuk reaksi ini adalah sebagai berikut :
Zn(s) + Cu2+(aq) ——>  Zn2+(aq) + Cu(s)
Ini merupakan contoh perpindahan elektron langsung. Logam seng memberikan dua elektron (menjadi teroksidasi) ke ion Cu2+ yang menerima kedua elektron tersebut (mereduksinya menjadi logam tembaga). Logam tembaga akan melapisi permukaan logam seng.
Seandainya kedua reaksi paruh tersebut dapat dipisahkan, sehingga ketika logam seng teroksidasi, elektron akan dilepaskan dan dialirkan melalui kawat penghantar untuk mencapai ion Cu2+(perpindahan elektron tidak langsung), kita akan mendapatkan sesuatu yang bermanfaat. Selama reaksi kimia berlangsung, akan terjadi aliran elektron yang menghasilkan energi listrik. Peralatan yang dapat mengubah energi kimia (reaksi redoks) menjadi arus listrik (aliran elektron = energi listrik) dikenal dengan Sel Voltaatau Sel Galvani.
Salah satu contoh sel volta yang sering digunakan para kimiawan adalah Sel Daniell. Sel volta ini menggunakan reaksi antara logam Zn dan ion Cu2+ untuk menghasilkan listrik. Sel Daniell diberi nama menurut penemunya, John Frederic Daniell, seorang kimiawan Inggris yang menemukannya pada tahun 1836).
Pada Sel Daniell, sepotong logam seng dimasukkan ke dalam larutan seng (II) sulfat, ZnSO4(aq), pada satu wadah. Sementara, sepotong logam tembaga juga dimasukkan ke dalam larutan tembaga (II) sulfat, CuSO4(aq), pada wadah lainnya. Potongan logam tersebut disebut elektroda yang berfungsi sebagai ujung akhir atau penampung elektron. Kawat penghantar akan menghubungkan elektroda-elektrodanya. Selanjutnya, rangkaian sel dilengkapi pula dengan jembatan garam. Jembatan garam, biasanya berupa tabung berbentuk U yang terisi penuh dengan larutan garam pekat, memberikan jalan bagi ion untuk bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya untuk menjaga larutan agar muatan listriknya tetap netral.
Sel Daniell bekerja atas dasar prinsip reaksi redoks. Logam sengteroksidasi dan membebaskan elektron yang mengalir melalui kawat menuju elektroda tembaga. Selanjutnya, elektron tersebut digunakan oleh  ion Cu2+ yang mengalami reduksi membentuk logam tembaga. Ion Cu2+ dari larutan tembaga (II) sulfat akan melapisi elektroda tembaga, sedangkan elektroda seng semakin berkurang (habis). Kation-kation di dalam jembatan garam berpindah ke wadah yang mengandung elektroda tembaga untuk menggantikan ion tembaga yang semakin habis. Sebaliknya, anion-anion padajembatan garam berpindah ke sisi elektroda seng, yang menjaga agar larutan yang mengandung ion Zn2+ tetap bermuatan listrik netral.
Elektroda seng disebut anoda, yaitu elektroda yang menjadi tempat terjadinya reaksi oksidasi. Oleh karena anoda melepaskan elektron, maka anoda kaya akan elektron sehingga diberi tandanegatif (kutub negatif). Sementara, elektroda tembaga disebutkatoda, yaitu elektroda yang menjadi tempat terjadinya reaksireduksi. Oleh karena katoda menerima elektron, maka katodakekurangan elektron sehingga diberi tanda positif (kutub positif).
Reaksi yang terjadi pada masing-masing elektroda (reaksi setengah sel) adalah sebagai berikut :
Anoda (-)    :     Zn(s) ——>  Zn2+(aq) + 2e- ……………………. (1)
Katoda (+)  :     Cu2+(aq) + 2e- ——>  Cu(s) ……………………. (2)
Reaksi Sel   :     Zn(s) + Cu2+(aq) ——>  Zn2+(aq) + Cu(s)…………………………… [(1) + (2)]
Munculnya arus listrik (aliran elektron) yang terjadi dari anodamenuju katoda disebabkan oleh perbedaan potensial elektrikantara kedua elektroda tersebut. Melalui percobaan, perbedaan potensial elektrik antara katoda dan anoda dapat diukur denganvoltmeter dan hasilnya berupa potensial standar sel (E°sel). Semakin besar perbedaan potensial elektrik, semakin besar pulaarus listrik dan potensial standar sel yang dihasilkan.
Reaksi yang terjadi pada sel volta dapat dinyatakan dalam bentuk yang lebih ringkas, yaitu notasi sel. Sesuai dengan kesepakatan, reaksi oksidasi dinyatakan di sisi kiri, sementara reaksi reduksidinyatakan di sisi kanan. Notasi sel untuk Sel Daniell adalah sebagai berikut :
Zn(s) /  Zn2+(aq) //  Cu2+(aq) /  Cu(s)
Saat konsentrasi ion Cu2+ dan Zn2+ masing-masing 1 M, terlihat pada voltmeter bahwa besarnya potensial standar sel (E°sel)bagi Sel Daniell adalah 1,10 V pada suhu 25°C. Oleh karena reaksi sel merupakan hasil penjumlahan dari dua reaksi setengah sel, maka potensial standar sel merupakan hasil penjumlahan dari duapotensial standar setengah sel. Pada Sel Daniell, potensial standar sel merupakan hasil penjumlahan potensial elektroda Cu dan Zn. Dengan mengetahui potensial standar dari masing-masing elektroda, kita dapat menentukan besarnya potensial standar sellain yang terbentuk. Potensial yang digunakan dalam pemahasan ini adalah potensial standar reduksi.
Potensial standar reduksi masing-masing elektroda dapat ditentukan dengan membandingkannya terhadap elektroda standar (acuan), yaitu elektroda hidrogen standar (SHE = Standard Hydrogen Electrode). Keadaan standar yang dimaksud adalah saat tekanan gas H2 sebesar 1 atm, konsentrasi larutan ion H+sebesar 1 M, dan dan pengukuran dilakukan pada suhu 25°C. Sesuai dengan kesepakatan, SHE memiliki potensial standar reduksi sebesar nol (E°red SHE = 0).
2 H+ (1 M)  +  2 e- ——>   H2 (1 atm)                        E°red = 0 V
SHE dapat digunakan untuk menentukan besarnya potensial standar reduksi (E°redelektroda lainnya.  Dengan demikian, kita dapat menyusun suatu daftar yang berisi urutan nilai redelektroda-elektroda, dari yang terkecil (paling negatif) hingga yang terbesar (paling positif). Susunan elektroda-elektroda tersebut di kenal dengan istilah Deret Volta (deret kereaktifan logam).
Li – K – Ba – Sr – Ca – Na – Mg – Al – Mn – Zn – Cr – Fe – Cd – Co – Ni – Sn – Pb – H+ – Cu  – Ag – Hg – Pt – Au
Logam-logam yang terletak di sisi kiri H+ memiliki red bertandanegatif. Semakin ke kiri, nilai red semakin kecil (semakin negatif). Hal ini menandakan bahwa logam-logam tersebut semakin sulit mengalami reduksi dan cenderung mengalami oksidasi. Oleh sebab itu, kekuatan reduktor akan meningkat dari kanan ke kiri. Sebaliknya, logam-logam yang terletak di sisi kanan H+ memiliki red bertanda positif. Semakin ke kanan, nilai red semakin besar (semakin positif). Hal ini berarti bahwa logam-logam tersebut semakin mudah mengalami reduksi dan sulit mengalami oksidasi. Oleh sebab itu, kekuatan oksidator akan meningkat dari kiri ke kanan. Singkat kata, logam yang terletak disebelah kanan relatif terhadap logam lainnya, akan mengalami reduksi. Sementara, logam yang terletak di sebelah kiri relatif terhadap logam lainnya, akan mengalami oksidasi. Logam yang terletak disebelah kiri relatif terhadap logam lainnya mampu mereduksi ion logam menjadi logam (mendesak ion dari larutannya menjadi logam). Sebaliknya, logam yang terletak di sebelah kanan relatif terhadap logam lainnya mampu  mengoksidasi logam menjadi ion logam (melarutkan logam menjadi ion dalam larutannya).
Sebagai contoh, kita ingin merangkai sebuah sel volta dengan menggunakan elektroda Fe dan Ni. Berdasarkan susunan logam pada deret volta, logam Fe terletak di sebelah kiri relatif terhadap  logam Ni. Hal ini menandakan bahwa logam Ni lebih mudah tereduksi dibandingkan logam Fe. Akibatnya, dalam sel volta, elektroda Ni berfungsi sebagai katoda, sedangkan elektroda Fe berfungsi sebagai anoda. Reaksi yang terjadi pada sel voltaadalah sebagai berikut :
Katoda (+)       :   Ni2+ +  2 e- ——>  Ni  ……………………. (1)
Anoda (-)         :   Fe  ——>  Fe2+ +  2 e- ……………………. (2)
Reaksi Sel        :   Fe  +  Ni2+ ——>  Fe2+ +  Ni   …………………………………… [(1) + (2)]
Notasi Sel        :   Fe / Fe2+ //  Ni2+ / Ni
Sesuai dengan kesepakatan, potensial sel (E°selmerupakan kombinasi dari red katoda dan red anoda, yang ditunjukkan melalui persamaan berikut :
sel =  katoda – E° anoda
Potensial reduksi standar (E°red) masing-masing elektroda dapat dilihat pada Tabel Potensial Standar Reduksi. Dari tabel, terlihat bahwa nilai red Fe adalah sebesar -0,44 V. Sementara nilai red Ni adalah sebesar -0,25 V. Dengan demikian, nilai selFe/Ni adalah sebagai berikut :
sel = -0,25 – (-0,44) = +0,19 V
Suatu reaksi redoks dapat berlangsung spontan apabila nilai sel positif. Reaksi tidak dapat berlangsung spontan apabila nilai sel negatif. Reaksi yang dapat berlangsung spontan justru adalah reaksi kebalikannya.
Apabila larutan tidak dalam keadaan standar, maka hubungan antara potensial sel (Eseldengan potensial sel standar (E°sel)dapat dinyatakan dalam persamaan Nerst berikut ini :
E sel = E°sel – (RT/nF) ln Q
Pada suhu 298 K (25°C), persamaan Nerst berubah menjadi sebagai berikut :
E sel = E°sel – (0,0257/n) ln Q
E sel = E°sel – (0,0592/n) log Q
Esel = potensial sel pada keadaan tidak standar
sel = potensial sel pada keadaan standar
R = konstanta gas ideal =  8,314 J/mol.K
T = suhu mutlak (K) [dalam hal ini, kita menggunakan temperatur kamar, 25°C atau 298 K]
n = jumlah mol elektron yang terlibat dalam redoks
F = konstanta Faraday = 96500 C/F
Q = rasio konsentrasi ion produk terhadap konsentrasi ion reaktan
Selama proses reaksi redoks berlangsung, elektron akan mengalir dari anoda menuju katoda. Akibatnya, konsentrasi ion reaktan akan berkurang, sebaliknya konsentrasi ion produk akan bertambah. Nilai Q akan meningkat, yang menandakan bahwa nilai Esel akan menurun. Pada saat reaksi mencapai kesetimbangan, aliran elektron akan terhenti. Akibatnya, Esel = 0 dan Q = K (K= konstanta kesetimbangan kimia). Dengan demikian, konstanta kesetimbangan kimia (K) dapat ditentukan melalui sel volta.
Melalui pembahasan persamaan Nerst, dapat terlihat bahwa besarnya potensial sel dipengaruhi oleh konsentrasi. Dengan demikian, kita dapat merakit sel volta yang tersusun dari dua elektroda yang identik, tetapi masing-masing memiliki konsentrasi ion yang berbeda. Sel seperti ini dikenal dengan istilah Sel Konsentrasi.
Sebagai contoh, sel konsentrasi dengan elektroda Zn, masing-masing memiliki konsentrasi ion seng sebesar 1,0 M dan 0,1 M.Larutan yang relatif pekat akan mengalami reduksi, sementara larutan yang lebih encer mengalami oksidasi.Potensial standar sel (sel) untuk sel konsentrasi adalah nol (0). Reaksi yang terjadi pada sel konsentrasi Zn adalah sebagai berikut :
Katoda (+)       :   Zn2+ (1,0 M)  +  2 e- ——>  Zn …………………….. (1)
Anoda (-)         :   Zn   ——>  Zn2+ (0,1 M)  +  2 e…………………….. (2)
Reaksi Sel        :   Zn2+ (1,0 M) ——> Zn2+ (0,1 M) …………………………….. [(1) + (2)]
Notasi Sel        :   Zn / Zn2+ (0,1 M) // Zn2+ (1,0 M) / Zn
Potensial sel konsentrasi dapat diperoleh melalui persamaan Nerst berikut :
E sel = E°sel – (0,0257/2) ln ([Zn2+] encer /  [Zn2+] pekat)
E sel = 0 – (0,0257/2) ln [(0,1] / [1,0])
E sel = 0,0296 volt

Potensial sel konsentrasi umumnya relatif kecil dan semakin berkurang selama proses reaksi berlangsung. Reaksi akan terus berlangsung hingga kedua wadah mencapai keadaan konsentrasi ion sama. Apabila konsentrasi ion kedua wadah telah sama, Esel = 0dan aliran elektron terhenti.
Aplikasi pengetahuan sel volta dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu contoh aplikasi sel volta adalah penggunaan batu baterai. Baterai adalah sel galvani, atau gabungan dari beberapa sel galvani , yang dapat digunakan sebagai sumber arus listrik

Profil pemain Drama Korea Dream High

Posted by GAMERSSSS at 5:39 PM 0 comments
Biodata Pemain Dream High - ,  kali ini akan disajikan kembali tulisan kepada kawan kawan
semuanya, yaitu tentang Biodata Pemain Dream High.

pemain -pemain dream high
Biodata Pemain Dream High:
foto Kim Dream HighNama Beken: Kim
Nama Asli: Kim Soo Hyun
Pekerjaan: Aktor
Kelahiran: 16 Februari 1988
Tinggi: 180cm
Berat: 65kg
Zodiac: Aquarius
Berperan sebagai: Song Sam Dong

foto UI dream highNama Beken: IU
Nama Asli: Lee Ji Eun
Pekerjaan: Penyanyi, Aktris
Kelahiran: 16 Mei 1993
Tinggi: 162cm
Berat: 43kg
Zodiac: Taurus
Berperan sebagai: Kim Pil Sook
foto wooyoung dream high
Nama Beken: Wooyoung
Nama Asli: Jang Woo Young
Pekerjaan: Penyanyi, Aktor
Kelahiran: 30 April 1989
Tinggi: 178cm
Berat: 65kg
Zodiac: Taurus
Berperan sebagai: Jason

foto Suzy Dream High
Nama Beken: Su Ji/Suzy
Nama Asli: Bae Su Ji
Pekerjaan: Penyanyi, Aktris
Kelahiran: 10 Oktober 1994
Tinggi: 166cm
Berat: 47kg
Zodiac: Libra
Berperan sebagai: Go Hye Mifoto Taecyeon dream high


Nama Beken: Taecyeon/Beast
Nama Asli: Ok Taec Yeon
Pekerjaan: Penyanyi, Aktris
Kelahiran: 27 Desember 1988
Tinggi: 185cm
Berat: 76kg
Zodiac: Capricorn
Berperan sebagai: Jin Gook/Hyun Shi Hyuk
foto Ham dream high
Nama Beken: Eun Jung
Nama Asli: Ham Eun Jung
Pekerjaan: Penyanyi, Aktris
Kelahiran: 12 Desember 1988
Tinggi: 167cm
Berat: 47kg
Zodiac: Sagitarius
Berperan sebagai: Yoon Baek He

http://karodalnet.blogspot.com/2011/07/biodata-pemain-dream-high.html

Saturday, May 21, 2011

tentang barbie

Posted by GAMERSSSS at 6:40 PM 0 comments

Barbie

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Logo Barbie
Barbie adalah boneka paling terkenal dan paling laris di dunia yang diperkenalkan di American International Toy Fair9 Maret 1959. Diproduksi oleh Mattel, Barbie dan aksesorinya dibuat dengan ukuran skala kurang lebih 1/6 dari ukuran sesungguhnya. Barbie termasuk boneka yang terkenal lengkap aksesorinya, mulai dari pakaian, sepatu, dan tas yang sering dijual terpisah. Barbie sering mengeluarkan produknya dalam beragam jenis dan tema seperti Collector edition (misalnya: Club Couture Barbie, Midnight Tuxedo Barbie) dan Label edition (misalnya: Gold label collection, Special edition).
Ada 3 jenis boneka yang masih bersaudara dengan Barbie, yaitu Ken, Skipper dan Francie. Ketiganya dipasarkan dan kerap dipasangkan dengan Barbie.
Website permainan ada salah satu website yang berisi bermacam-macam permainan tentang Barbie.Di www.barbie.com,Anda dapat memainkan mini game tentang Barbie dalam berbagai jenis permainan.Mulai dari dress-up,make up,puzzle,challenge dan masih banyak lagi yang serba perempuan dan Barbie,tentunya. Untuk Anda yang gemar bermain game RPG,bisa mencoba game RPG Barbie di www.barbiegirls.com.Permainan ini sedikit berbeda dengan barbie.com namun masih satu brand.Di sini Anda dapat bersosialisasi dengan jutaan pemain dari seluruh dunia,mulai dari me-make up karakter,mengganti baju,mendekorasi ruangan,bahkan menonton film Barbie terbaru.Anda juga bisa mengirim pesan ke pemain lain dan mengobrol(chatting)layaknya dunia nyata.Agar lebih leluasa bermain,coba bermain dengan account VIP.Anda harus memiliki kartu kredit untuk membayar permainan setiap 1-6 bulan.Jika Anda menggunakan account VIP Anda bisa mengajak pesta teman-teman Anda,mempunyai peliharaan,membeli baju di butik,dan mengikuti beberapa event ekslusif. Permainan Barbie tidak harus dijumpai di website khususnya,ada juga beberapa website game online yang menawarkan game online Barbie.Sebagai contoh www.games.co.id,www.girlsgogames.com,www.bigmoneyarcade.com,dan masih banyak lagi website yang berisi kumpulan game online.
Gaya Pakaian dan Kehidupan Barbie sangat mirip dengan wanita biasa.Di toko yang khusus menjual mainan,banyak atribut Barbie yang dapat dicari.Mulai dari rumah-rumahan,mobil,teman,peliharaan,bahkan terdapat"butik mini"khusus pakaian Barbie.Bukan hanya Barbie yang dapat dipasangkan dengan semua atributnya,boneka jenis lain pun dapat dipasangkan dengan atribut-atribut Barbie.Seorang pecinta Barbie bahkan dapat membuat galeri boneka Barbie di rumahnya.Dengan mengoleksi semua peralatan dan boneka Barbie,Anda dapat membuat"kota Barbie"di rumah hanya dengan modal rumah-rumahan dan beberapa boneka. Barbie sering ditampilkan dalam berbagai tema,seperti musim semi,musim dingin,gaya pakaian remaja,artis,bahkan tokoh superhero versi wanita dan putri.Bukan hanya baju,sampai ke detail-detailnya seperti sepatu,perhiasan,tas,peliharaan dan peralatan lainnya yang superkecil.Bajunya juga dapat dikombinasikan dengan style bonekanya.Misalnya,boneka artis dapat dipasangkan dengan pakaian putri,dan semua sangat cocok dipakai

Saturday, April 2, 2011

Ipad ,apa itu?

Posted by GAMERSSSS at 9:53 PM 0 comments
iPad adalah gadget terbaru yang diluncurkan oleh Apple yang fungsi utama adalah sebagai e-Book Reader. Dengan iPad kita bisa leluasa membaca e-book dimanapun dan kapannya. Selain sebagai e-Book reader, iPad juga bisa berfungsi sebagai mana layaknya sebuah tablet pc, kita bisa mendengarkan musik, nonton film, mengakses facebook, twitter dan kegiatan surfing di dunia maya.
Lalu apa Kelebihan iPad? Berikut ini adalah beberapa Kelebihan iPad
  • Tampilan yang menarik, dengan layar the 9.7-inch LED, iPad bisa dibawa-bawa kemanapun.
  • Daya tahan baterai yang cukup lama, iPad mampu bertahan selama 10 jam bahkan lebih saat digunakan untuk browsing maupun kegiatan lainnya
  • Jika kamu senang Facebook, Twiter, Maps, YouTube, iTunes, Mail and Safari maka iPad bisa menjadi sesuatu yang menarik untuk kamu miliki.
Sedangkan berikut ini adalah Beberapa Kekurangan iPad
  • No Real Multi Tasking, yups.. kita tidak bebas menjalankan berbagai aplikasi secara bersamaan, memang sih kita bisa mengakses Facebook sampai dengerin musik tapi jika kamu ingin menjalankan twitter, facebook, dengerin sampai skype, maka sebaiknya jalankanlah satu persatu, jangan bersamaan.
  • Belum Support Flash, yups tampilan flash yang indah yang bisa kita lihat laptop atau netbook biasa saat kita mengakses facebook atau blog lainnya, tidak bisa kita nikmati di iPad.
  • Tidak ada kamera, inilah yang sangat disayangkan coba kalau iPad dilengkapi kamera, tentu kita bisa melakukan percakapan di Skype dengan lebih asyik.

reaksi redoks pada lumpur aktif!

Posted by GAMERSSSS at 1:47 AM 1 comments

Penerapan konsep Elektrolit dan Redoks Dalam Pengolahan Air Kotor

Konsep elektrilit dan redoks terdapat dalam kehidupan sehari-hari dan industri. Reaksi pembakaran dan perkaratan logam merupakan contoh reaksi redoks yang terjadi dalam keseharian kita. Didalam tubuh kita terkandung berbagai jenis elektrolit, di mana di dalamnya berlangsung reaksi redoks, yitu dalam metabolisme dan hantaran singal oleh sel syaraf. Aki dan berbagai jenis baterai menggungkan reaksi redoks sebagai sumber listrik. Baterai terdiri dari suatu oksidator dan suatu reduktor serta suatu elektrolit. Aki, sebagai contoh terdiri dari logam timbel (Pb) sebagai anode, oksida timberl (PbO2) sebagai katode, dan asam sulfat sebagai elektrolitnya. Reaksi peruraian oleh mikroorganisme juga merupakan reaksi redoks. Nah, pada kesempatan kali ini akan kami bahas pemanfaatan konsep redoks dan elektrolit pada penglahan kimbah yaitu metode Lumpur aktif.
Pernahkah Anda mengamati air sungai di desa atau di hutan? Umumnya air sungai di sana bersih, sehingga dapat digunakan untuk keperluan sehari-hari sepertiuntuk mencuci, untuk mandi, bahkan untuk air minum. Tidak demikian halnya dengan di daerah perkitaan atau daerah industri. Air sungai di daerah itu seringkali kotor dan berbau tidak sedap. Hal itu terjadi karena banyaknya sampah atau limbah yang dibuang ke saluran air dan akhirnya masuk ke sungai. Di negara maju, air harus diolah terlabih dahulu sebelum dialirkan ke sungai, sehingga sungainya tetap bersih dan dapat digunakan untuk rekreasi.
Salahg satu jenis limbah dalam air kotor adalah limbah organik, yaitu limbah yang merupakan sisa-sisa makhluk hidup. Limbah seperti itu dapat berasal dari rumah tanga maupun industri. Limbah organik dapat diolah dengan memanfaatkan aksi bakteri pengurai yang disebut bakteri aerob. Air kotor (sewage) mengandung berbagai macam limba, seperti bahan organik, lumpur, minyak, oli, bakteri patogen, virus, garam-garaman, pestisida, detergen, logam berat, dan berbagai macam limbah plastik. Oleh karena itu, air kotor harus diproses untuk mengurangi sebanyak mungkin limbah-limbah tersebut.
Berbagai macam parameter digunakan untuk menggambarkan keadaan air limbah. Misalnya kekeruhan, zat padat tersuspensi, kandungan zat pada terlarut, kesamaan (pH), jumlah oksigen terlarut (dissolved oxygen =DO), dan kebutuhan oksigen biokimia (biochemical oxygen demand = BOD).
Do adalah ukuran jumlah oksigen terlarut. Oksigen terlarut dapat berasal dari uadra atau dari hasil fotosintesis tumbuhan air. Oksigen terlarut ini dibutuhkan oleh hewan-hewan air untuk pernafasannya. Hewan-hewan air dapat bertahan hidup jila kandungan oksigen terlarut (DO) tidak kurang dari 5 ppm. Oksigen terlarut juga digunakan oleh bakteri aerob dalam menguraikan sampah organik (oxygen-demanding materalis) yang terdapat di dalam air. Banyak oksigen yang diperlukan oleh bakteri aerob untuk menuraikan sampah organik dalam suatu contoh air disebut BOD. Semakin banyak sampah organik dalam air, semakin besar nilai BOD. Sebaliknya, kandungan oksigen terlarut (DO) akan semakin kecil.
Pengolahan air limbah dapat dibagai dalam tiga tahap, yaitu tahap primer, sekunder, dan tersier. Pengolahan tahap primer dimaksudkan untuk memisahkan sampah yang tidak larut an pengendapan(sedimentasi). Tahap sekunder dimaksudkan untuk menghilangkan BOD, yaitu dengan cara mengoksidasinya. Selanjutnya, tahap tersier dimaksudkan untuk menghilangkan sampah lain yang masih ada, seperti limbah organic beracun, logam berat, dan bakteri. Pengolahan tahap tersier dilakukan untuk pegolahan air bersih. Pada bagian berikut akan dibahas salah satu cara perngolahan air limbah pada tahap sekunder, yaitu cara Lumpur aktif (activated sludge process).
Lumpur aktif adalah Lumpur yang kaya dengan bakteri aerob, yatiu bakteri yang dapat menguraikan limbah organik dengan cara mengalami biodegenari (oxygen-demanding materials).
Bakteri aerob mengubah sampah organik dalam air menjadi biomassa dari gas CO2. sementara nitrogen organik diubah menjadi ammonium dan nitrat, fosforus organik diubah menjadi fosfat.
Biomassa hasil degradasi tetap berada dalam tangki aerasi hingga bekteri melewati massa pertumbuha cepatnya (lonh phase). Setelah itu akan mengalami flokulasi membentuk padatan yang lebih mudah mengendap. Dari tangki pengendapan, sebagian lumpur dibuang, sebagian lain disirkulasikan ke dalam tangki aerasi. Kombinasi antara bakteri dalam konsentrasi tinggi dan lapar (dalam Lumpur yang disirkulasi) dengan jumlah nutrient yang banyak (dalam air kotor), memungkinkan penguraian dapat berlangsung dengan cepat. Penguraian dengan metode Lumpur aktif hanya memerlukan beberapa jam, jauh lebih cepat dibandingkan dengan penguraian serupa yang terjadi secara alami dalam selokan atau air sungai.

Konsep reaksi redoks!

Posted by GAMERSSSS at 1:34 AM 0 comments


Ilustrasi sebuah reaksi redoks
Redoks (singkatan dari reaksi reduksi/oksidasi) adalah istilah yang menjelaskan berubahnya bilangan oksidasi (keadaan oksidasi) atom-atom dalam sebuah reaksi kimia.
Hal ini dapat berupa proses redoks yang sederhana seperti oksidasi karbon yang menghasilkan karbon dioksida, atau reduksi karbon oleh hidrogen menghasilkan metana(CH4), ataupun ia dapat berupa proses yang kompleks seperti oksidasi gula pada tubuh manusia melalui rentetan transfer elektron yang rumit.
Istilah redoks berasal dari dua konsep, yaitu reduksi dan oksidasi. Ia dapat dijelaskan dengan mudah sebagai berikut:
Walaupun cukup tepat untuk digunakan dalam berbagai tujuan, penjelasan di atas tidaklah persis benar. Oksidasi dan reduksi tepatnya merujuk pada perubahan bilangan oksidasi karena transfer elektron yang sebenarnya tidak akan selalu terjadi. Sehingga oksidasi lebih baik didefinisikan sebagai peningkatan bilangan oksidasi, dan reduksi sebagai penurunan bilangan oksidasi. Dalam prakteknya, transfer elektron akan selalu mengubah bilangan oksidasi, namun terdapat banyak reaksi yang diklasifikasikan sebagai "redoks" walaupun tidak ada transfer elektron dalam reaksi tersebut (misalnya yang melibatkan ikatan kovalen).
Reaksi non-redoks yang tidak melibatkan perubahan muatan formal (formal charge) dikenal sebagai reaksi metatesis.
Dua bagian dalam sebuah reaksi redoks
Besi berkarat
Pembakaran terdiri dari reaksi redoks yang melibatkan radikal bebas

Oksidator dan reduktor Senyawa-senyawa yang memiliki kemampuan untuk mengoksidasi senyawa lain dikatakan sebagai oksidatif dan dikenal sebagai oksidator atau agen oksidasi. Oksidator melepaskan elektron dari senyawa lain, sehingga dirinya sendiri tereduksi. Oleh karena ia "menerima" elektron, ia juga disebut sebagai penerima elektron. Oksidator bisanya adalah senyawa-senyawa yang memiliki unsur-unsur dengan bilangan oksidasi yang tinggi (seperti H2O2, MnO4, CrO3, Cr2O72−, OsO4) atau senyawa-senyawa yang sangat elektronegatif, sehingga dapat mendapatkan satu atau dua elektron yang lebih dengan mengoksidasi sebuah senyawa (misalnya oksigen, fluorin, klorin, dan bromin).
Senyawa-senyawa yang memiliki kemampuan untuk mereduksi senyawa lain dikatakan sebagai reduktif dan dikenal sebagai reduktor atau agen reduksi. Reduktor melepaskan elektronnya ke senyawa lain, sehingga ia sendiri teroksidasi. Oleh karena ia "mendonorkan" elektronnya, ia juga disebut sebagai penderma elektron. Senyawa-senyawa yang berupa reduktor sangat bervariasi. Unsur-unsur logam seperti Li, Na, Mg, Fe, Zn, dan Al dapat digunakan sebagai reduktor. Logam-logam ini akan memberikan elektronnya dengan mudah. Reduktor jenus lainnya adalah reagen transfer hidrida, misalnya NaBH4 dan LiAlH4), reagen-reagen ini digunakan dengan luas dalam kimia organik, terutama dalam reduksi senyawa-senyawa karbonil menjadi alkohol. Metode reduksi lainnya yang juga berguna melibatkan gas hidrogen (H2) dengan katalis paladium, platinum, atau nikel, Reduksi katalitik ini utamanya digunakan pada reduksi ikatan rangkap dua ata tiga karbon-karbon.
Cara yang mudah untuk melihat proses redoks adalah, reduktor mentransfer elektronnya ke oksidator. Sehingga dalam reaksi, reduktor melepaskan elektron dan teroksidasi, dan oksidator mendapatkan elektron dan tereduksi. Pasangan oksidator dan reduktor yang terlibat dalam sebuah reaksi disebut sebagai pasangan redoks.

 Contoh reaksi redoks

Salah satu contoh reaksi redoks adalah antara hidrogen dan fluorin:
 \mathrm{H}_{2} + \mathrm{F}_{2} \longrightarrow 2\mathrm {HF}
Kita dapat menulis keseluruhan reaksi ini sebagai dua reaksi setengah: reaksi oksidasi
 \mathrm{H}_{2} \longrightarrow 2\mathrm{H}^{+} + 2e^-
dan reaksi reduksi
 \mathrm{F}_{2} + 2e^- \longrightarrow 2\mathrm{F}^{-}
Penganalisaan masing-masing reaksi setengah akan menjadikan keseluruhan proses kimia lebih jelas. Karena tidak terdapat perbuahan total muatan selama reaksi redoks, jumlah elektron yang berlebihan pada reaksi oksidasi haruslah sama dengan jumlah yang dikonsumsi pada reaksi reduksi.
Unsur-unsur, bahkan dalam bentuk molekul, sering kali memiliki bilangan oksidasi nol. Pada reaksi di atas, hidrogen teroksidasi dari bilangan oksidasi 0 menjadi +1, sedangkan fluorin tereduksi dari bilangan oksidasi 0 menjadi -1.
Ketika reaksi oksidasi dan reduksi digabungkan, elektron-elektron yang terlibat akan saling mengurangi:
\frac{\begin{array}{rcl}
\mathrm{H}_{2} & \longrightarrow & 2\mathrm{H}^{+} + 2e^{-}\\
\mathrm{F}_{2} + 2e^{-} & \longrightarrow & 2\mathrm{F}^{-}
\end{array}}{\begin{array}{rcl}
\mathrm{H}_{2} + \mathrm{F}_{2} & \longrightarrow & 2\mathrm{H}^{+} + 2\mathrm{F}^{-}
\end{array}}
Dan ion-ion akan bergabung membentuk hidrogen fluorida:
\mathrm{H}_{2} + \mathrm{F}_{2}\, \ \longrightarrow \ 2\mathrm{H}^{+} + 2\mathrm{F}^{-}\ \longrightarrow \ 2\mathrm{HF} Reaksi penggantian
Redoks terjadi pada reaksi penggantian tunggal atau reaksi substitusi. Komponen redoks dalam tipe reaksi ini ada pada perubahan keadaan oksidasi (muatan) pada atom-atom tertentu, dan bukanlah pada pergantian atom dalam senyawa.
Sebagai contoh, reaksi antara larutan besi dan tembaga(II) sulfat:
 \mathrm{Fe} + \mathrm{CuSO}_{4} \longrightarrow \mathrm{FeSO}_{4} + \mathrm{Cu}
Persamaan ion dari reaksi ini adalah:
\mathrm{Fe} + \mathrm{Cu}^{2+} \longrightarrow \mathrm{Fe}^{2+} + \mathrm{Cu}
Terlihat bahwa besi teroksidasi:
\mathrm{Fe} \longrightarrow \mathrm{Fe}^{2+} + 2{e}^{-}
dan tembaga tereduksi:
\mathrm{Cu}^{2+} + 2{e}^{-} \longrightarrow \mathrm{Cu}

Contoh-contoh lainnya

  • Besi(II) teroksidasi menjadi besi(III)
\mathrm{Fe}^{2+} \longrightarrow \mathrm{Fe}^{3+} + {e}^{-}
H2O2 + 2 e → 2 OH
Persamaan keseluruhan reaksi di atas adalah:
2Fe2+ + H2O2 + 2H+ → 2Fe3+ + 2H2O
2NO3 + 10e + 12 H+ → N2 + 6H2O
  • Besi akan teroksidasi menjadi besi(III) oksida dan oksigen akan tereduksi membentuk besi(III) oksida (umumnya dikenal sebagai perkaratan):
4Fe + 3O2 → 2 Fe2O3

Reaksi redoks dalam industri

Proses utama pereduksi bijih logam untuk menghasilkan logam didiskusikan dalam artikel peleburan.
Oksidasi digunakan dalam berbagai industri seperti pada produksi produk-produk pembersih.
Reaksi redoks juga merupakan dasar dari sel elektrokimia.

Reaksi redoks dalam biologi

Banyak proses biologi yang melibatkan reaksi redoks. Reaksi ini berlangsung secara simultan karena sel, sebagai tempat berlangsungnya reaksi-reaksi biokimia, harus melangsungkan semua fungsi hidup. Agen biokimia yang mendorong terjadinya oksidasi terhadap substansi berguna dikenal dalam ilmu pangan dan kesehatan sebagai oksidan. Zat yang mencegah aktivitas oksidan disebut antioksidan.
Pernapasan sel, contohnya, adalah oksidasi glukosa (C6H12O6) menjadi CO2 dan reduksi oksigen menjadi air. Persamaan ringkas dari pernapasan sel adalah:
C6H12O6 + 6 O2 → 6 CO2 + 6 H2O
Proses pernapasan sel juga sangat bergantung pada reduksi NAD+ menjadi NADH dan reaksi baliknya (oksidasi NADH menjadu NAD+). Fotosintesis secara esensial merupakan kebalikan dari reaksi redoks pada pernapasan sel:
6 CO2 + 6 H2O + light energy → C6H12O6 + 6 O2
Energi biologi sering disimpan dan dilepaskan dengan menggunakan reaksi redoks. Fotosintesis melibatkan reduksi karbon dioksida menjadi gula dan oksidasi air menjadi oksigen. Reaksi baliknya, pernapasan, mengoksidasi gula, menghasilkan karbon dioksida dan air. Sebagai langkah antara, senyawa karbon yang direduksi digunakan untuk mereduksi nikotinamida adenina dinukleotida (NAD+), yang kemudian berkontribusi dalam pembentukan gradien proton, yang akan mendorong sintesis adenosina trifosfat (ATP) dan dijaga oleh reduksi oksigen. Pada sel-sel hewan, mitokondria menjalankan fungsi yang sama. Lihat pula Potensial membran.
Istilah keadaan redoks juga sering digunakan untuk menjelaskan keseimbangan antara NAD+/NADH dengan NADP+/NADPH dalam sistem biologi seperti pada sel dan organ. Keadaan redoksi direfleksikan pada keseimbangan beberapa set metabolit (misalnya laktat dan piruvat, beta-hidroksibutirat dan asetoasetat) yang antarubahannya sangat bergantung pada rasio ini. Keadaan redoks yang tidak normal akan berakibat buruk, seperti hipoksia, guncangan (shock), dan seps Siklus redoks
Berbagai macam senyawa aromatik direduksi oleh enzim untuk membentuk senyawa radikal bebas. Secara umum, penderma elektronnya adalah berbagai jenis flavoenzim dan koenzim-koenzimnya. Seketika terbentuk, radikal-radikal bebas anion ini akan mereduksi oskigen menjadi superoksida. Reaksi bersihnya adalah oksidasi koenzim flavoenzim dan reduksi oksigen menjadi superoksida. Tingkah laku katalitik ini dijelaskan sebagai siklus redoks.
Contoh molekul-molekul yang menginduksi siklus redoks adalah herbisida parakuat, dan viologen dan kuinon lainnya seperti menadion. [3]PDF (2.76 MiB)

Menyeimbangkan reaksi redoks

Untuk menuliskan keseluruhan reaksi elektrokimia sebuah proses redoks, diperlukan penyeimbangan komponen-komponen dalam reaksi setengah. Untuk reaksi dalam larutan, hal ini umumnya melibatkan penambahan ion H+, ion OH-, H2O, dan elektron untuk menutupi perubahan oksidasi.

Media asam

Pada media asam, ion H+ dan air ditambahkan pada reaksi setengah untuk menyeimbangkan keseluruhan reaksi. Sebagai contoh, ketika mangan(II) bereaksi dengan natrium bismutat:
\mbox{Reaksi tidak seimbang: }\mbox{Mn}^{2+}(aq) + \mbox{NaBiO}_3(s)\rightarrow\mbox{Bi}^{3+}(aq) + \mbox{MnO}_4^{-}(aq)\,
\mbox{Oksidasi: }\mbox{4H}_2\mbox{O}(l)+\mbox{Mn}^{2+}(aq)\rightarrow\mbox{MnO}_4^{-}(aq) + \mbox{8H}^{+}(aq)+\mbox{5e}^{-}\,
\mbox{Reduksi: }\mbox{2e}^{-}+ \mbox{6H}^{+}(aq) + \mbox{BiO}_3^{-}(s)\rightarrow\mbox{Bi}^{3+}(aq) + \mbox{3H}_2\mbox{O}(l)\,
Reaksi ini diseimbangkan dengan mengatur reaksi sedemikian rupa sehingga dua setengah reaksi tersebut melibatkan jumlah elektron yang sama (yakni mengalikan reaksi oksidasi dengan jumlah elektron pada langkah reduksi, demikian juga sebaliknya).
\mbox{8H}_2\mbox{O}(l)+\mbox{2Mn}^{2+}(aq)\rightarrow\mbox{2MnO}_4^{-}(aq) + \mbox{16H}^{+}(aq)+\mbox{10e}^{-}\,
\mbox{10e}^{-}+ \mbox{30H}^{+}(aq) + \mbox{5BiO}_3^{-}(s)\rightarrow\mbox{5Bi}^{3+}(aq) + \mbox{15H}_2\mbox{O}(l)\,
Reaksi diseimbangkan:
\mbox{14H}^{+}(aq) + \mbox{2Mn}^{2+}(aq)+ \mbox{5NaBiO}_3(s)\rightarrow\mbox{7H}_2\mbox{O}(l) + \mbox{2MnO}_4^{-}(aq)+\mbox{5Bi}^{3+}(aq)+\mbox{5Na}^{+}(aq)\,
Hal yang sama juga berlaku untuk sel bahan bakar propana di bawah kondisi asam:
\mbox{Reaksi tidak seimbang: }\mbox{C}_{3}\mbox{H}_{8}+\mbox{O}_{2}\rightarrow\mbox{CO}_{2}+\mbox{H}_{2}\mbox{O}\,
\mbox{Reduksi: }\mbox{4H}^{+} + \mbox{O}_{2}+ \mbox{4e}^{-}\rightarrow\mbox{2H}_{2}\mbox{O}\,
\mbox{Oksidasi: }\mbox{6H}_{2}\mbox{O}+\mbox{C}_{3}\mbox{H}_{8}\rightarrow\mbox{3CO}_{2}+\mbox{20e}^{-}+\mbox{20H}^{+}\,
Dengan menyeimbangkan jumlah elektron yang terlibat:
\mbox{20H}^{+}+\mbox{5O}_{2}+\mbox{20e}^{-}\rightarrow\mbox{10H}_{2}\mbox{O}\,
\mbox{6H}_{2}\mbox{O}+\mbox{C}_{3}\mbox{H}_{8}\rightarrow\mbox{3CO}_{2}+\mbox{20e}^{-}+\mbox{20H}^{+}\,
Persamaan diseimbangkan:
\mbox{C}_{3}\mbox{H}_{8}+\mbox{5O}_{2}\rightarrow\mbox{3CO}_{2}+\mbox{4H}_{2}\mbox{O}\,

 Media basa

Pada media basa, ion OH- dan air ditambahkan ke reaksi setengah untuk menyeimbangkan keseluruhan reaksi.Sebagai contoh, reaksi antara kalium permanganat dan natrium sulfit:
\mbox{Reaksi takseimbang: }\mbox{KMnO}_{4}+\mbox{Na}_{2}\mbox{SO}_3+\mbox{H}_2\mbox{O}\rightarrow\mbox{MnO}_{2}+\mbox{Na}_{2}\mbox{SO}_{4}+\mbox{KOH}\,
\mbox{Reduksi: }\mbox{3e}^{-}+\mbox{2H}_{2}\mbox{O}+\mbox{MnO}_{4}^{-}\rightarrow\mbox{MnO}_{2}+\mbox{4OH}^{-}\,
\mbox{Oksidasi: }\mbox{2OH}^{-}+\mbox{SO}^{2-}_{3}\rightarrow\mbox{SO}^{2-}_{4}+\mbox{H}_{2}\mbox{O}+\mbox{2e}^{-}\,
Dengan menyeimbangkan jumlah elektron pada kedua reaksi setengah di atas:
\mbox{6e}^{-}+\mbox{4H}_{2}\mbox{O}+\mbox{2MnO}_{4}^{-}\rightarrow\mbox{2MnO}_{2}+\mbox{8OH}^{-}\,
\mbox{6OH}^{-}+\mbox{3SO}^{2-}_{3}\rightarrow\mbox{3SO}^{2-}_{4}+\mbox{3H}_{2}\mbox{O}+\mbox{6e}^{-}\,
Persamaan diseimbangkan:
\mbox{2KMnO}_{4}+\mbox{3Na}_{2}\mbox{SO}_3+\mbox{H}_2\mbox{O}\rightarrow\mbox{2MnO}_{2}+\mbox{3Na}_{2}\mbox{SO}_{4}+\mbox{2KOH}\,

Friday, April 1, 2011

Sejarah game zynga!

Posted by GAMERSSSS at 3:22 PM 0 comments

Sejarah Zynga Games

Kebanyakan orang yang memiliki account facebook pasti pernah mendengar tentang sebuah game Texas Hold’em Poker. Yuup, itu merupakan salah satu game poker online, yang terdapat di facebook. Pemilikgame tersebut adalah perusahaan web based game terbesar yang bernama Zynga. Keuntungan yang di dapat Zynga Games dari Texas Hold’em Poker terbilang cukup besar. Mengingat orang yang bermain kadang tak ragu untuk membeli chip poker tersebut hanya untuk bermain. Di Indonesia sendiri penggemar permainan ini cukup banyak. Beberapa diantara kawan saya malah ada yang berbisnis jual beli chip poker ini.
Anyway, ada sesuatu yang unik dari zynga game ini yang mungkin belum diketahui banyak orang. Pemilik perusahaan games yang bernama Mark Pincuz. Mengapa dia memberikan nama perusahannya menggunakan Zynga ? Darimana nama Zynga itu diambil ? Ternyata Zinga Zoo adalah nama anjing peliharaan kesayangan Mark Pincuz. Jika kita jeli ketika melihat logo dari Zynga Games yang bergambar sebuah anjing. Zinga Zoo saat ini berumur 13 tahun. Berikut saya tampilkan foto anjing kesayangan Mark Pincuz yang ternyata membawa hoki bagi pemiliknya. :D
 

UNBELIEVABLE DAYI Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea